WELCOME (silahkan keset-keset dlu sebelum masuk)

Web Log Interaktif dengan banyak sekali artikel menarik yang ditemui di kehidupanku sehari hari
Tampilkan postingan dengan label Perilaku Keorganisasian. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Perilaku Keorganisasian. Tampilkan semua postingan

Rabu, 11 April 2012

Sistem Sosial

Sistem Sosial

Budaya, Peran, dan Status, Serta Relevansi Terhadap Bidang Perencanaan Wilayah dan Kota (PWK)

Definisi Sistem Sosial; Sistem berasal dari bahasa Latin dan Yunani, istilah "Systema" diartikan sebagai mengabungkan, untuk mendirikan, untuk menempatkan bersama. Sosial berasal dari kata latin socius yang artinya teman. Jadi, yang dimaksud dengan sistem sosial adalah seperangkat hubungan antar manusia yang kompleks dalam interaksinya dengan berbagai cara. Sedangkan pengertian "sistem sosial", menurut Jabal Tarik Ibrahim dalam bukunya Sosiologi Pedesaan, adalah sejumlah kegiatan atau sejumlah orang yang mempunyai hubungan timbal balik relatif konstan. Hubungan sejumlah orang dan kegiatannya itu berlangsung terus menerus. Dari tiga hal di atas terdapat tiga hal pokok, yaitu :

a. Dalam setiap "sistem sosial" ada sejumlah orang dan kegiatannya.
b. Dalam sustu "sistem sosial", orang-orang dan atau kegiatan-kegiatan itu berhubungan secara timbal-balik.
c. Hubungan yang bersifat timbal-balik dalam suatu "sistem sosial" bersifat konstan.

Dari uraian tadi menunjukkan bahwa "sistem sosial" merupakan kesatuan yang terdiri dari bagian-bagian (elemen atau komponen), yaitu :

a. orang dan atau kelompok beserta kegiatannya.
b. Hubungan sosial, termasuk di dalamnya norma-norma, dan nilai-nilai yang mengatur hubungan antar orang atau kelompok tersebut.

"Sistem sosial" merupakan ciptaan dari manusia, dalam hal ini "sistem sosial" terjadi karena manusia adalah makhluk sosial. Ada beberapa hal yang membuat manusia menciptakan "sistem sosial", antara lain karena :

a. Manusia mempunyai kebutuhan dasar biologi tertentu seperti pangan, papan, sandang dan seks.
b. Untuk memuaskan kebutuhan ini, manusia tergantung pada organisasi-organisasi kemasyarakatan.
c. Kenyataan di atas menciptakan kebutuhan-kebutuhan lain, yaitu kebutuhan sistem pada diri individu.
d. Pada akhirnya manusia berusaha untuk memaksimumkan kepuasan dari kebutuhan dirinya.


"Sistem sosial" mempengaruhi perilaku manusia, karena di dalam suatu "sistem sosial" tercakup pula nilai-nilai dan norma-norma yang merupakan aturan perilaku anggota-anggota masyarakat. Dalam setiap "sistem sosial" pada tingkat-tingkat tertentu selalu mempertahankan batas-batas yang memisahkan dan membedakan dari lingkungannya ("sistem sosial" lainnya). Selain itu, di dalam "sistem sosial" ditemukan juga mekanisme-mekanisme yang dipergunakan atau berfungsi mempertahankan "sistem sosial" tersebut.

Peran Sistem Sosial; Sistem ini merupakan alat untuk mencapai keseimbangan sosial dalam suatu dinamika hubungan antar manusia yang tiap bagiannya saling tergantung dalam perubahan yang fungsional/menguntungkan bagi sistem hubungan interaktif.

Sistem Sosial berkenaan mengenai budaya; Indonesia adalah bangsa dengan budaya gotong royong, ini artinya gotong royong merupakan suatu bentuk sistem sosial yang menghendaki tiap individu dalam masyarakat untuk saling menolong dan bahu-membahu dalam membangun situasi atau kondisi yang dikehendaki masyarakat/partisipan.

Sistem Sosial berkenaan mengenai Status; Status menunjukan suatu perbandingan dan pemberi batas antara sistem sosial yang berlaku. Status biasanya juga menunjukan suatu strata kekuasaan atau otorisasi dalam suatu bentuk organisasi yang bertujuan untuk mencapai efisiensi kerja dan spesialisasi kerja.

Memahami sistem sosial ialah proses belajar mengenali, menganalisis dan mempertimbangkan eksistensi dan perilaku organisasi dan institusi sosial kemasyarakatan dalam berbagai ranah kehidupan manusia. Peran manusia di sini lebih dilihat sebagai makhluk sosial dan bagian dari kelompok kepentingan, bukan sebagai individu. Ketika kita mengamati suatu fenomena sosial, maka sebenarnya kita sedang mencerna realitas kehidupan yang membawakan kondisi sistem masyarakat tertentu yang sedang bekerja, berusaha tetap langgeng, dan seringkali berbenturan dengan sistem-sistem lainnya. Sistem ini mencirikan karakteristik sifat, tata nilai, ukuran, kualitas dan kedudukan relasional di dalam dan antarsistem. Oleh karenanya, fenomena sosial pada hakikatnya adalah proses dialog, transaksi dan negosiasi sejumlah sistem sosial pada konteks waktu dan tempat tertentu.

Lalu apa relevansi kuliah sistem sosial dengan bidang perencanaan wilayah dan kota (PWK)? Pertama, secara umum bidang PWK menitikberatkan pada serangkaian tindakan yang berpusat pada perbaikan kondisi hidup dan kehidupan manusia (human-centered development). Hal ini berarti bidang PWK peduli dengan eksistensi sejumlah sistem sosial yang akan mempengaruhi dan dipengaruhi oleh serangkaian tindakan perencanaan. Kedua, bahwa perbaikan kondisi yang dimaksud mengandung konsekuensi tentang perlunya menantang dan memikir ulang eksistensi dan manfaat tata nilai, norma dan standar yang berlaku bagi pencapaian “kondisi baru” yang diharapkan. Artinya, kegiatan merencana ialah diskursus publik yang berusaha mengakomodasi berbagai kepentingan masyarakat. Ketiga, kegiatan merencana sebenarnya mencerminkan transfer pengetahuan dan keahlian dan negosiasi terhadap kriteria dan syarat perbaikan kondisi yang diinginkan. Oleh karenanya, mempelajari interaksi sosial amat penting untuk menentukan arah dan tujuan perencanaan.


Source & Refferences :

http://kulon.undip.ac.id/course/info.php?id=9


http://aliciakomputer.blogspot.com/2009/03/sistem-sosial-budaya-indonesia.html


http://www.gudangmateri.com/2011/01/definisi-sistem-sosial.html


Depok, 10 April 2012